Pemerintah Siapkan 1.000 Beasiswa Luar Negeri

Header Halaman Destop

Banner Iklan Sariksa

Pemerintah Siapkan 1.000 Beasiswa Luar Negeri

Sabtu, 05 November 2011
HMI PEKANBARU; Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Musliar Kasim, mengatakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah telah menyiapkan program 1.000 beasiswa untuk studi pascasarjana (S-2) di luar negeri.

"Caranya antara lain dosen yang sudah mendapat POA (atau rekomendasi) dari perguruan tinggi, di mana saja, misalnya di Amerika atau Inggris. Berapa biaya hidup di sana dan biaya pendidikan di sana itu di-cover semua," kata Wamendiknas, di kantor Pertamina, Jakarta, Jumat, 4 November 2011.

Program beasiswa yang sudah menginjak tahun ketiga ini, kata Musliar, pada tahun-tahun awal tidak diminati dan kuota 1.000 itu belum terpenuhi. "Sekarang, misalnya Universitas Andalas saja sudah 68, untuk seribu bisa tercapai setiap tahun," ujar Musliar.

Peserta yang mengikuti program ini, Musliar melanjutkan, tidak harus dosen. Karena beasiswa ini untuk semua kalangan dan profesi selama memenuhi syarat.

"Namanya beasiswa unggulan, tapi dipersyaratkan nanti harus mengabdi. Rumusnya 2n+1 artinya N itu masa studi, kalau masa studinya dua tahun maka dia harus mengajar atau mengabdi selama lima tahun," ungkapnya.

Sementara itu, untuk anggarannya, Musliar menjelaskan hal itu bergantung pada negara yang dituju. Karena setiap negara akan sangat berbeda biaya hidup dan pendidikannya.

"Misalnya di tahun pertama seribu orang, tahun kedua kan jadi dua ribu, dan seterusnya, jadi nggak bisa bilang berapa setahun," kata Musliar.

Kemudian, Musliar mencontohkan, pemerintah diajak untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di Belanda. Ada sekitar 20 perguruan tinggi di Indonesia yang telah bekerja sama dengan Belanda.

"Kami sediakan beasiswa pascasarjana untuk dua tahun, lalu sisanya jika masih belum selesai, Belanda menawarkan untuk membiayainya," tuturnya. (art)