Petani Singkong Menjerit, Perkilo Dihargai Rp830, Sugianto Sebut Petani Kena PHP Penjual Bibit

Header Halaman Destop

Banner Iklan Sariksa

Petani Singkong Menjerit, Perkilo Dihargai Rp830, Sugianto Sebut Petani Kena PHP Penjual Bibit

Kamis, 18 Maret 2021


PKBRIAU.ID, Pekanbaru - Petani budidaya singkong mulai mengeluhkan hasil produksinya. Mulai dari harga jual yang tidak sesuai harapan, juga hasil produksi yang jauh dari harapan.


Murahnya nilai jual hasil panen komoditi singkong (ubi rambat) mendapat perhatian dari anggota DPRD Riau, Sugianto. Ia prihatin melihat kondisi petani singkong tersebut. Ia pun curiga ada mafia bibit ikut bermain, sehingga nilai produksi tanaman singkong anjlok.


"Saya mau tanya, gimana caranya harga singkong bisa naik, mana data petani singkong kita, coba serahkan ke Dinas Pertanian. Koperasi atau Asosiasi coba serahkan datanya," pinta Sugianto, saat hearing dengan Perkumpulan Tani dan Nelayan Indonesia (Tanindo)  Riau dan instansi terkait, di DPRD Riau, Rabu (17/03/21).


Ia mengatakan, persoalan yang dihadapi petani singkong ini harus telaah penyebabnya, apakan petani sudah berbudidaya di areal sesuai peruntukkan atau tidak. Disamping itu pemasaran hasil produksi juga menjadi persoalan tersendiri.


"Pemasaran juga jadi masalah. Pabrik singkong yang ada di Riau saat ini hanya ada di Kecamatan Pinggir. Ketika petani dari Pelalawan atau di luar Siak mau jual ke sana, berapa biaya transportnya. Ngak ketemu lagi nilai ekonimisnya, ya khan," jelas Sugianto.


Sugianto juga menyanyangkan ada perilaku mafia bibit singkong yang sengaja mengiming-imingi petani dengan janji-janji manis alias janji palsu.


"Saya lihat ada oknum-oknum pedagang bibit menjajikan jaminan hasil panen akan dibeli dengan harga bagus, sehingga petani berbondong-bondong tanam ubi, setelah panen pembeli tadi hilang," ungkap Sugianto lagi. 


Melihat kondisi petani singkong ini, Sugianto berharap menjadi perhatian pemerintah. Ia meminta pemerintah memikirkan agar petani singkong mendapatkan nilai jual yang kompetitif serta jaminan pemasarannya.


Sebelumnya, Ketua Tanindo Riau Barisman mengeluhkan harga singkong hanya dihargai Rp830 per kilogram. Sementara biaya produksi mencapai Rp 1.075/kg. Disebutkannya, harga ideal singkong Rp 1.200 perkilo. Disamping itu, hasil produksi singkong juga rendah, hanya menghasilkan 40 ton perhektar.***