Indonesia Dijadikan Target Pasar Mobil Terbang

Header Halaman Destop

Banner Iklan Sariksa

Indonesia Dijadikan Target Pasar Mobil Terbang

Sabtu, 05 September 2020


Frank Tinsley, seorang ilustrator asal Amerika Serikat, sangat produktif dalam berkarya pada abad ke-20. Seringkali Frank membuat ilustrasi mengenai teknologi transportasi terbang, pesawat bahkan sampai satelit luar angkasa.

Salah satu karyanya yang menjadi sorotan ialah ilustrasi Flying Saucers atau piring terbang. Bentuknya memang seperti piringan, membulat dilengkapi roda. Bisa terbang seperti pesawat, tetapi mungkin lebih mirip mobil pribadi yang praktis dan bisa diparkirkan atau mendarat di mana saja.


Ilustrasi ini muncul dalam majalah Mechanix Illustrated yang diterbitkan Fawcett Publications pada pertengahan 1950-an. "Dalam sepuluh tahun kamu mungkin bisa berpergian dengan piringan plastik, terbang dari halaman rumahmu," tulis Frank Tinsley.


Nyatanya dalam satu dekade dihitung pada masa itu, belum ada tuh transportasi seperti flying saucers. Jika mau terbang, kita biasanya mesti mem-booked tiket pesawat lalu terbang dari bandara.


Mungkin pada awal abad ke-21 ini, sudah ada teknologi terbang lain yang bisa dijalankan tanpa harus ke bandara, jetpack misalnya. Namun, menggunakan jetpack tentu saja eksklusif dan tidak aman dan senyaman ilustrasi yang dibuat Frank Tinsley. Melihat itu, tampaknya mimpi mempunyai transportasi pribadi yang bisa terbang masih jauh dari kenyataan.


Jauh kenyataan bagi orang-orang sezaman dengan Frank Tinsley, tetapi mungkin dekat bagi Kawan GNFI. Karena transportasi yang menyerupai ilustrasi asal Negeri Paman Sam itu tampaknya akan menjadi kenyataan. Pasalnya Jepang mampu membuat transportasi pribadi mobil terbang yang diproduksi perusahaan startup bernama Sky Drive. Seperti apa? Yuk cek!


SkyDrive SD-03, Si Mobil Terbang


Meski SkyDrive Inc baru didirikan sejak tahun 2018 lalu, produk termutakhirnya berupa mobil terbang sudah diuji coba mulai pertengahan 2020 ini. Mobil terbang berawak yang dibuat SkyDrive dengan nama seri SD-03 ini juga telah lolos uji terbang pada 25 Agustus 2020. SD-03 dibawa oleh sang pilot mengitari lapangan selama empat menit. Ini merupakan demonstrasi publik pertama untuk mobil terbang dalam sejarah Jepang.


SkyDrive yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Jepang dan rumah bagi basis pengembangan perusahaan mobil tidak sendirian mengembangkan proyek megah ini. Mereka didukung perusahaan mobil raksasa Toyota dengan kucuran dana sebesar 37 juta dollar (sekitar Rp 550 miliar).


"Kami sangat senang telah mencapai penerbangan mobil terbang berawak pertama di Jepang dalam dua tahun sejak kami mendirikan SkyDrive yang bertujuan untuk mengkomersilkan pesawat semacam itu," kata sang CEO, Tomohiro Fukuzawa, dilansir GNFI dari AP. "Kami ingin mewujudkan masyarakat di mana mobil terbang adalah alat transportasi yang mudah diakses dan nyaman di udara. Dan orang-orang dapat merasakan cara hidup baru yang aman, terjamin, dan nyaman," tuturnya.


Aman dengan Delapan Motor


SD-03 adalah transportasi yang bisa lepas landas dan pendaratan vertikal berenergi listrik terkecil di dunia. Transportasi ini memakan ruang sekitar dua mobil yang diparkir. Tenaga penggeraknya menggunakan delapan motor dan propeler berukuran sekitar 4.000 mm x 4.000 mm x 2.000 mm dengan baterai yang masih dirahasiakan.


Penggunaan motor penggerak yang banyak diharapkan bisa menjadi modal keamanan dalam situasi darurat. "Dalam mendesain genre baru transportasi yang belum pernah dicoba, yang dikenal sebagai mobil terbang, kau harus memilih kata kunci 'progresif' sebagai inspirasi," terang Direktur Desain, Takumi Yamamoto.


Yamamoto juga menambahkan, perusahaannya ingin SD-03 menjadi kendaraan yang futuristik dan karismatik. SD-03 diharapkan dapat diminati oleh semua pembeli pada masa mendatang, dengan keunggulan teknologi tinggi SkyDrive yang mumpuni.


Chief Technology Officer (CTO) SkyDrive, Nobuo Kishi, menerangkan SD-03 sudah bisa digunakan untuk perjalanan antara 5 sampai 10 menit dengan kecepatan antara 40 hingga 50 km per jam. "Tahun 2023 sudah pasti lebih sempurna dan bisa digunakan untuk dua penumpang," katanya.


Perusahaan berharap, mobil terbang dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan bukan sekadar komoditas. Beberapa uji penerbangan selanjutnya akan dilakukan pada masa mendatang dalam kondisi berbeda.


Tujuannya, untuk memastikan keselamatan dan teknologi kendaraan memenuhi standar industri. Keberhasilan pengujian penerbangan ini menunjukkan adanya kemungkinan besar SD-03 untuk diuji di luar lapangan Toyota Test pada akhir tahun 2020.


Targetkan Pasar Indonesia, tapi Dibanderol Selangit


Mengutip dari laporan Richard Susilo, kontributor Tribunnews, mobil terbang SkyDrive bakal mengincar pasar Indonesia. Bentuk geografis Indonesia yang luas dengan banyaknya pulau-pulau dirasa pantas oleh tim ahli SkyDrive untuk mengaplikasikan transportasi ini ke depannya.


"Mobil ini bagus sekali untuk Indonesia yang terdiri banyak kepulauan sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar nantinya," kata Kishi. "Bisa dipakai transportasi antar pulau di Indonesia sehingga nyaman komunikasi dan transportasi banyak orang di sana nantinya. Apalagi mulai tahun 2023 mobil terbang ini sudah menggunakan dua orang penumpang," tukasnya lagi.


Tentu saja harganya tidak semurah kacang goreng ya, Kawan GNFI. Diperkirakan harga mobil terbang SkyDrive setara dengan satu unit Ferrari Lamborghini yang bisa mencapai miliaran rupiah.


Kishi membocorkan rincian harganya. Katanya, harga mobil terbang tersebut sekitar 40 juta yen (sekitar Rp 5 miliar) per unit. "Namun akan semakin murah pada masa depan," jelas Kishi. Ia juga menjelaskan pembuatannya mudah sehingga tidak memakan waktu lama setelah pesanan datang. Cukup memakan tempo setengah tahun produksi untuk kemudian siap pakai.


SD-03 telah masuk kategori aviasi udara dan sertifikat kemanannya telah diperoleh dari biro aviasi Jepang. Ke depannya lagi, juga akan ada lagi sertifikat yang mereka peroleh dari regulator Amerika dan Eropa.


---


Referensi: Tribunnews.com | Nytimes | AP | Pulpartists.com |