Gus AMI: NU Punya Momentum Pimpin Kemajuan Sains dan Teknologi

Header Halaman Destop

Banner Iklan Sariksa

Gus AMI: NU Punya Momentum Pimpin Kemajuan Sains dan Teknologi

Senin, 01 Februari 2021
Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa


PKBRIAU.ID, Jakarta Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengatakan bahwa terdapat tiga agenda besar yang harus diwujudkan untuk kemajuan Indonesia. Agenda tersebut harus didukung baik di legislatif maupun eksekutif.


Pertama, jelas Gus AMI, pendidikan yang harus terus dijaga dan dimajukan. Menurut Wakil Ketua DPR RI itu, Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) telah kaya raya dengan khazanah pendidikan melalui kurikulum dan pendidikan pesantrennya.


Namun, saat ini tugas dan tanggung jawab yang harus segera diwujudkan adalah memajukan ilmu dan teknologi sains.


"Salah satu yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita adalah memajukan ilmu dan teknologi atau sains teknologi di kalangan Nahdlatul Ulama," ujar Gus AMI.


Di tengah masa pandemi akibat COVID-19 ini, bangsa Indonesia tergagap-gagap dalam menanganinya karena ketidakberdayaan sains dan teknologi. Bahkan vaksin dan lainnya masih bergantung kepada pihak lain.


Indonesia, terang Gus AMI, tidak mempunyai kemampuan untuk menangani secara mandiri. Hal itu karena lemahnya dalam menguasai sains dan teknologi yang dimiliki.


"Dan Nahdlatul Ulama mempunyai momentum dan kesempatan untuk memimpin kemajuan sains dan teknologi dari bangsa Indonesia," tuturnya.


Kedua, lanjut Gus AMI, pemberdayaan ekonomi. NU sebenarnya jadi jalan untuk semua keadaan menjadi lebih baik.


"Ketiga kemajuan peradaban, kultur ini punya khazanah yang luar biasa. Peradaban ini menjadi PR besar bagi kita semua," ucapnya.


Diketahui, perayaan Istighosah dan Tahlil Harlah NU ke-95 dihadiri langsung oleh Ketum DPP PKB Gus AMI, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Sekjend DPP PKB M Hasanuddin Wahid serta jajaran pengurus lainnya.


Selain itu, acara yang diikuti oleh DPW, DPC, serta seluruh kader PKB di Indonesia juga dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, Prof. KH Aqil Siradj.***