Presiden Harus Nyatakan Banjir Washior Sebagai Bencana Nasional

Header Halaman Destop

Banner Iklan Sariksa

Presiden Harus Nyatakan Banjir Washior Sebagai Bencana Nasional

Rabu, 10 November 2010
HMI PEKANBARU - Kota Washior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mengalami kiamat kecil. Banjir bandang yang terjadi Senin (4/10) lalu telah menewaskan hampir 90 orang. Sayangnya pemerintah masih kurang tanggap dan menganggap hal tersebut sepele. Berikut adalah pernyataan sikap PB HMI soal ketidakpedulian pemerintah pada bencana di Papua tersebut.

Press Release
Banjir Bandang di Tanah Papua; Presiden Harus Nyatakan Sebagai Bencana Nasional


Banjir bandang yang menerjang Kota Washior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang terjadi pada hari Senin (4/10) lalu telah menewaskan lebih dari 90 orang.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari MetroTv (7/9), tercatat sebanyak 837 lainnya mengalami luka dan 66 orang masih dinyatakan hilang. Kami yakin, seiring berjalananya waktu, jumlah korban pasti akan terus bertambah.
Melihat skala bencana dan korban, bencana tersebut bukanlah bencana biasa saja. Banjir di kota Washior adalah bukan sekedar bencana lokal, melainkan bencana nasional. Siapapun yang merasa bagian dari bangsa Indonesia pasti prihatin dengan penderitaan yang didera oleh Sadara-saudara kita di tanah Papua. "Jangankan kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa Amerika yang lokasinya jauh di sana pun menyatakan keprihatinannya melalui pernyataan Menteri Luar Negerinya, Hillary Clinton," demikian kata Ketua Umum PB HMI, M Chozin Amirullah.
"Sayangnya pemerintah saat ini terlihat kurang  begitu serius dan kurang tanggap merespons bencana tersebut. "Pemerintah terlalu sibuk dengan politik elitnya serta bagi proyek-proyek dari dana hutang luar negeri, sehingga ketika ada rakyatnya yang terkena musibah nanjauh di sana mereka cuek bebek saja. Apalagi Presiden SBY, terlalu disibukkan dengan pencitraan dirinya sehingga lupa dengan hal-hal yang substansial seperti membantu bencana yang menimpa rakyatnya," kata Chozin lebih lanjut.

Pun demikian juga dengan media, sementara mereka begitu gencar memberitakan situasi perpolitikan yang terjadi di ibu kota, mereka lupa (atau sengaja melupakan) untuk memberitakan bencana yang terjadi di ujung Timur Indonesia. Padahal terhadap bencana yang menimpa di luar tanah Papua, biasanya media juga gencar memberitakannya.
Atas kekurangtanggapan pemerintah dan lemahnya pemberitaan media, maka bersama ini Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dengan ini menyatakan:
1. Meminta agar Presiden SBY atas nama pemerintah mengumumkan bahwa bancana banjir di kota Washior sebagai bencana nasional, sehingga semua elemen bangsa ini menaruh perhatian secara khusus dan memberikan uluran tangannya.
2. Meminta kepada media untuk memberitakan segencar-gencar bencana tersebut, sehingga masyarakat akan terbuka hati nuraninya untuk membantu Saudara-saudara kita yang terkenda bencana di kota Washio.
3. Menyerukan kepada semua elemen masyarakat untuk berbela sungkawa dengan menyisihkan sebagian rezekinya membantu para korban banjir. Masyarakat papua adalah bagian dari bangsa Indonesia, maka menjadi tanggungjawab kita bersama untuk membantu meringankan beban mereka.
Bersama ini pula kami sampaikan bahwa PB HMI secara resmi akan mengirimkan bantuan kepada korban banjir. Penyaluran bantuan akan disampaikan oleh perwakilan HMI di Papua, yaitu HMI Badan Koordinasi Cenderawasi yang bekerja sama dengan HMI Cabang Jayapura, HMI Cabang Manokwari, dan HMI Cabang Sorong.

Saat ini PB HMI juga masih terus aktif menggalang dana untuk disalurkan kepada korban. Jika Anda tertarik untuk mengirimkan bantuan, bisa disalurkan melalui kami di rekening kami di:

Bank Mandiri
No. Rek : 124 000 569 9807
a.n. Y PB HMI

Demikian siaran berita ini kami sampaikan dengan harapan semoga menjadi perhatian dan akhirnya kita semua tergerak hatinya untuk membantu Saudara-saudara yang menjadi korban banjir di tanah Papua.


Billahittaufiq walhidayah
Jakarta, 8 Oktober 2010

PENGURUS BESAR
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


M CHOZIN AMIRULLAH
KEUTA UMUM

CP: 081213881128